Sejarah Pengolahan Makanan
Dahulu
kala manusia menikmati makanan tanpa diolah terlebih dahulu atau dalam
keadaan mentah, kemudian manusia menemukan cara membuat api yaitu dengan
mengetuk dua buah batu hingga memercikan api. Api pada saat awal penemuannya
bukan untuk memasak tetapi digunakan untuk menghangatkan badan didalam gua atau
mengusir binatang buas saat malam hari. Suatu saat, tanpa disengaja seorang
diantara mereka meletakkan segumpal daging dekat bara api, ternyata daging
tersebut mengeluarkan aroma yang sedap. Setelah dimakan rasanya lezat, mudah
dikunyah karena jaringan daging tadi hancur oleh panas.Secara tidak langsung
mereka mulai mengenal teknik pengolahan makanan dengan cara dibakar.Setelah
diketahui bahwa makanan menjadi lebih enak dan lezat serta mudah dikunyah
setelah diolah, maka makin banyak orang mengerjakan cara tersebut yang saat ini
lazim disebut dengan teknik pengolahan makanan. Seiring berkembangnya teknologi
modern, alat-alat tradisional mulai tergeser terutama dikota-kota besar
misalnya alat pemanggang tradisional diganti dengan
griller,
salamander, oven
. Perapian
dari kayu diganti dengan kompor gas, pornes dan kompor listrik. Bahan
bakar kayu, arang diganti dengan bahan bakar minyak tanah, batu bara dan gas.
Hal ini sangat mempengaruhi terhadap efesiensi waktu, tenaga dan juga hasil
masakan.
Pengertian Pengolahan Makanan
Pengolahan
makanan/ memasak (cooking ) adalah suatu proses penerapan panas dari bahan
mentah menjadi matang dengan tujuan tertentu. Proses Pengolahan
makanan/memasak (cooking )
berlangsung
hanya selama panas mengenai alat yang digunakan dalam pengolahan bahan
makanan. Perambatan panas kedalam bahan makanan yang diolah ada tiga cara, yaitu
:
1.Konduksi
(conduction)/ merambat, yaitu perambatan panas melalui sentuhan
langsung pada bahan makanan yang diolah, misalnya membakar.
2.Konveksi
(convection), yaitu perambatan panas melalui sirkulasi atau perputaran zat
cair,misalnya merebus, menggoreng, mengukus.
3.Radiasi,
yaitu rambatan panas melalui pancaran panas langsung dari satu sumber kebendaan
atau bahan makanan yang dimasak, misalnya memasak menggunakan
microwave.
Tujuan Pengolahan Makanan
Sesuai dengan pengertian pengolahan makanan/ memasak(cooking)
maka tujuan
memasak telah tercakup di dalamnya. Adapun tujuan tersebut adalah :
1.Membuat makanan mudah dicerna, Selama proses memasak, panas yang diterima bahan makanan akan menghancurkan dan/ atau melembutkan jaringan-jaringan yang terdapat pada bahan makanan tersebut.Misalnya cellulose
1.Membuat makanan mudah dicerna, Selama proses memasak, panas yang diterima bahan makanan akan menghancurkan dan/ atau melembutkan jaringan-jaringan yang terdapat pada bahan makanan tersebut.Misalnya cellulose
jaringan
yang terdapat pada tumbuhan dan connectivetissue
jaringan
yang terdapat pada daging. Hancurnya jaringan-jaringan tersebut akan lebih mudah
dihancurkan atau dicerna didalam perut.
2. Makanan
aman untuk dimakan, Pengertian aman dimakan,dalam artian tidak mengandung
zat-zat racun dan bebas dari bibit penyakit yang menyebabkan keracunan,sakit
perut, misalnya daging babi kadang mengandung telur cacing pita; hati
mengandung cacing hati.Didalam proses memasak, panas yang mencapai derajat
tertentu akan membunuh telur cacing dan juga menetralisir zat-zat racun yang
terkandung di dalamnya.
3.Meningkatkan
rasa, Proses pengolahan selain menghancurkan jaringan, panas juga akan membakar
cairan yang terdapat pada bahan makanan. Pembakaran ini dapat merubah rasa dan
aroma lebih enak dan sedap sehingga merangsang selera makan apalagi
kalau ditambah bumbu.
4.Meningkatkan
penampilan, Panas yang diberikan selama proses pengolahan, juga dapat merubah
warna atau rupa makanan. Perubahan ini bisa menyebabkan warna makanan bisa
lebih baik atau bahkan lebih buruk yang terjadi pada pengolahan sayuran. Disisi
lain, proses memasak dapat meningkatkan warna makanan menjadi lebih
menarik
(att
ractive),seperti daging, ayam.
Identifikasi dapur
1.Pengertian
Dapur, Dapur adalah tempat untuk meletakkan peralatan yang berupa
: perapian, alat-alat pengolahan, alat bantu pengolahan, serta alat hidang
dan perlengkapan dapur ada juga yang dilengkapi dengan sink.
2.Fungsi
Dapur, Dapur berfungsi untuk mengolah makanan yang setiap pekerjaannya
tidak terlepas dari api dengan sendirinya dapur haruslah bersih dan
higienis karena makanan berhubungan langsung dengan keselamatan dan
kesehatan tubuh.
3.Dapur
Ideal, Dapur yang ideal memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :
cukup
ventilasi, Pertukaran udara segar sangat penting di dapur agar sisa pembakaran
di dapur dapat keluar dengan sempurna, misalnya di buatkan
jendela/ventilasi,cerobong asap
1.Pastikan
tata letak perabotan sesuai dengan fungsinya, Sesuaikan letak perabot
dengan fungsinya, karena jika tata letak sembarangan banyak waktu terbuang hanya
untuk mondar-mandir. Misalnya, seharusnya meja persiapan berdekatan dengan
sink/ tempat mencuci bahan makanan/ piring.
2.Perhatikan
luas ruang dapur dan sesuaikan dengan kapasitas perabotan, Perabotan yang tidak
berfungsi sebagai fasilitas ruang dapur sebaiknya dihilangkan karena
akan menghambat ruang gerak selama kegiatan persiapan pengolahan berlangsung.
Selain itu, besar dan jumlah perabot harus dipertimbangkan karena semakin
banyak perabot yang berada di ruang dapur, semakin sulit untuk menciptakan
dapur yang bersih. Apa akibatnya.
3.Sesuaikan
denah alur kerja dengan luas dapur, Harus dipahami berapa luas area dapur, berapa
banyak perabot yang disediakan, dan fasilitas apa saja yang dikehendaki.
Dengan pertimbangan demikian, maka untuk mendapatkan alur kerja persiapan
pengolahan yang efisien bisa dilaksanakan dengan menggambar denah terlebih
dahulu, sehingga tujuan persiapan pengolahan bisa tercapai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar