Daftar Blog

Kamis, 26 Juli 2012

Pengolahan makanan


Sejarah Pengolahan Makanan
 Dahulu kala manusia menikmati makanan tanpa diolah terlebih dahulu atau dalam keadaan mentah, kemudian manusia menemukan cara membuat api yaitu dengan mengetuk dua buah batu hingga memercikan api. Api pada saat awal penemuannya bukan untuk memasak tetapi digunakan untuk menghangatkan badan didalam gua atau mengusir binatang buas saat malam hari. Suatu saat, tanpa disengaja seorang diantara mereka meletakkan segumpal daging dekat bara api, ternyata daging tersebut mengeluarkan aroma yang sedap. Setelah dimakan rasanya lezat, mudah dikunyah karena jaringan daging tadi hancur oleh panas.Secara tidak langsung mereka mulai mengenal teknik pengolahan makanan dengan cara dibakar.Setelah diketahui bahwa makanan menjadi lebih enak dan lezat serta mudah dikunyah setelah diolah, maka makin banyak orang mengerjakan cara tersebut yang saat ini lazim disebut dengan teknik pengolahan makanan. Seiring berkembangnya teknologi modern, alat-alat tradisional mulai tergeser terutama dikota-kota besar misalnya alat pemanggang tradisional diganti dengan
 griller, salamander, oven
. Perapian dari kayu diganti dengan kompor gas, pornes dan kompor listrik. Bahan bakar kayu, arang diganti dengan bahan bakar minyak tanah, batu bara dan gas. Hal ini sangat mempengaruhi terhadap efesiensi waktu, tenaga dan juga hasil masakan.

Pengertian Pengolahan Makanan
 Pengolahan makanan/ memasak (cooking ) adalah suatu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan tujuan tertentu. Proses Pengolahan makanan/memasak  (cooking )
berlangsung hanya selama panas mengenai alat yang digunakan dalam pengolahan bahan makanan. Perambatan panas kedalam bahan makanan yang diolah ada tiga cara, yaitu : 
1.Konduksi (conduction)/ merambat, yaitu perambatan panas melalui sentuhan langsung pada bahan makanan yang diolah, misalnya membakar. 
2.Konveksi (convection), yaitu perambatan panas melalui sirkulasi atau perputaran zat cair,misalnya merebus, menggoreng, mengukus.
 3.Radiasi, yaitu rambatan panas melalui pancaran panas langsung dari satu sumber kebendaan atau bahan makanan yang dimasak, misalnya memasak menggunakan
microwave.
   
Tujuan Pengolahan Makanan
  Sesuai dengan pengertian pengolahan makanan/ memasak(cooking)
maka tujuan memasak telah tercakup di dalamnya. Adapun tujuan tersebut adalah :
 1.Membuat makanan mudah dicerna, Selama proses memasak, panas yang diterima bahan makanan akan menghancurkan dan/ atau melembutkan jaringan-jaringan yang terdapat pada bahan makanan tersebut.Misalnya cellulose
jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan connectivetissue
jaringan yang terdapat pada daging. Hancurnya jaringan-jaringan tersebut akan lebih mudah dihancurkan atau dicerna didalam perut.
 2. Makanan aman untuk dimakan, Pengertian aman dimakan,dalam artian tidak mengandung zat-zat racun dan bebas dari bibit penyakit yang menyebabkan keracunan,sakit perut, misalnya daging babi kadang mengandung telur cacing pita; hati mengandung cacing hati.Didalam proses memasak, panas yang mencapai derajat tertentu akan membunuh telur cacing dan juga menetralisir zat-zat racun yang terkandung di dalamnya.
 3.Meningkatkan rasa, Proses pengolahan selain menghancurkan jaringan, panas juga akan membakar cairan yang terdapat pada bahan makanan. Pembakaran ini dapat merubah rasa dan aroma lebih enak dan sedap sehingga merangsang selera makan apalagi kalau ditambah bumbu.
 4.Meningkatkan penampilan, Panas yang diberikan selama proses pengolahan, juga dapat merubah warna atau rupa makanan. Perubahan ini bisa menyebabkan warna makanan bisa lebih baik atau bahkan lebih buruk yang terjadi pada pengolahan sayuran. Disisi lain, proses memasak dapat meningkatkan warna makanan menjadi lebih menarik 
(att ractive),seperti daging, ayam. 

Identifikasi dapur
 1.Pengertian Dapur, Dapur adalah tempat untuk meletakkan peralatan yang berupa : perapian, alat-alat pengolahan, alat bantu pengolahan, serta alat hidang dan perlengkapan dapur ada juga yang dilengkapi dengan sink.
 2.Fungsi Dapur, Dapur berfungsi untuk mengolah makanan yang setiap pekerjaannya tidak terlepas dari api dengan sendirinya dapur haruslah bersih dan higienis karena makanan berhubungan langsung dengan keselamatan dan kesehatan tubuh. 
3.Dapur Ideal, Dapur yang ideal memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :
cukup ventilasi, Pertukaran udara segar sangat penting di dapur agar sisa pembakaran di dapur dapat keluar dengan sempurna, misalnya di buatkan jendela/ventilasi,cerobong asap


 1.Pastikan tata letak perabotan sesuai dengan fungsinya, Sesuaikan letak perabot dengan fungsinya, karena jika tata letak sembarangan banyak waktu terbuang hanya untuk mondar-mandir. Misalnya, seharusnya meja persiapan berdekatan dengan sink/ tempat mencuci bahan makanan/ piring.
 2.Perhatikan luas ruang dapur dan sesuaikan dengan kapasitas perabotan, Perabotan yang tidak berfungsi sebagai fasilitas ruang dapur sebaiknya dihilangkan karena akan menghambat ruang gerak selama kegiatan persiapan pengolahan berlangsung. Selain itu, besar dan jumlah perabot harus dipertimbangkan karena semakin banyak perabot yang berada di ruang dapur, semakin sulit untuk menciptakan dapur yang bersih. Apa akibatnya.
3.Sesuaikan denah alur kerja dengan luas dapur, Harus dipahami berapa luas area dapur, berapa banyak perabot yang disediakan, dan fasilitas apa saja yang dikehendaki. Dengan pertimbangan demikian, maka untuk mendapatkan alur kerja persiapan pengolahan yang efisien bisa dilaksanakan dengan menggambar denah terlebih dahulu, sehingga tujuan persiapan pengolahan bisa tercapai 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar