Industri Pariwisata
Ada
beberapa pengertian tentang industri pariwisata, antara lainnya sebagai
kumpulan dari macam-macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan
barang-barang dan jasa-jasa
(goods and service) yang dibutuhkan para wisatawan pada khususnya dan
traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya. (Yoeti, 1985, p.9).
Pengertian
tentang industri pariwisata yang lainnya adalah suatu susunan
organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang terkait dalam
pengembangan, produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian. (Kusudianto, 1996, p.11)
Kepariwisataan dan Pariwisata
Kepariwisataan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pariwisata (Yoeti, 1997, p.194). Wisata merupakan suatu kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik
wisata. Sedangkan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.
“Tourism is an integrated system and can be viewed in terms of demand
and supply. The demand is made up of domestic and international tourist
market. The supply is comprised of transportations, tourist attractions
and activities, tourist facilities, services and related infrastructure,
and information and promotion. Visitors are defined as tourist and the
remainder as same-day visitors”.
Pada garis besarnya, definisi
tersebut menunjukkan bahwa kepariwisataan memiliki arti keterpaduan yang
di satu sisi diperani oleh faktor permintaan dan faktor ketersediaan.
Faktor permintaan terkait oleh permintaan pasar wisatawan domestik dan
mancanegara. Sedangkan faktor ketersediaan dipengaruhi oleh
transportasi, atraksi wisata dan aktifitasnya, fasilitas-fasilitas,
pelayanan dan prasarana terkait serta informasi dan promosi.
Pengertian Pariwisata
Menurut
definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke
tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,
sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan
dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi tiga
persyaratan yang diperlukan, yaitu : (dikutip dari Ekonomi Pariwisata,
hal 21)
a. Harus bersifat sementara
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena dipaksa.
c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.
Dalam
kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan
hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan
manusia di luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal
menetap dan tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan
upah. (Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia, hal. 3)
Pengembangan Pariwisata
Suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu :
a.
Something to see adalah obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu
yang bisa di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata.
Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang
mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek
tersebut.
b. Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan
pariwisata di sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan
perasaan senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena
bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat
tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di
sana.
c. Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja
yang pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut,
sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. (Yoeti, 1985, p.164).
Dalam
pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah
dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan
perencanaan pengembangan fisik. Kedua hal tersebut hendaknya saling
terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis dan
proporsional.
Agar suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah
satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah
kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Karena
sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari
pengembangan obyek wisata. Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu
Pariwisata (1985, p.181), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah
semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup
dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan
kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”.
Prasarana tersebut antara lain :
a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut, terminal.
b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televise, kantor pos
d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e.
Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun
pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin
h. Dan lain-lain. (Yoeti, 1984, p.183)
Sarana
kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan
kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup
serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti, 1984,
p.184)
Sarana kepariwisataan tersebut adalah :
a. Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b. Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus
yang melayani khusus pariwisata saja.
c.
Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di
sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan
pengunjung dari obyek wisata tersebut.
d. Toko-toko penjual
cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene mendapat
penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek
tersebut.
e. Dan lain-lain. (Yoeti, 1985, p.185-186)
Dalam
pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus
dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat
membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata
disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga
untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata
tersebut maupun pemerintah daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar